![]() |
Screenshot dari web |
Bonabona Peeling Gel (sebut aja gitu biar gampang) ini harganya di bawah 100rb, isi 150ml. Lebih murah dibanding
Bonabona Facial Foam. Di situsnya dijual seharga 8000 won.
Tekstur produk ini encer. Warnanya putih. Dan baunya..
natural sih. Tapi saya kurang suka. Kayak apa, ya? Kayak serbuk bambu gitu
kalau di hidung saya. Produk ini tuh aslinya buat muka. Tapi nggak tau
kenapa saya suka aja pakek buat badan. Biasanya kalau lagi males banget
luluran, saya colong si Bona PG ini buat badan saya. Tapi muka saya pasti tau
lah. Untung muka saya nggak ngomel perkakasnya dibagi dua sama badan. Muka saya kan dermawan. Hehe.
Produk ini (seperti peeling gel pada umumnya), setelah digosok
pasti langsung keluar lintingan kayak daki gitu. Tapi ya nggak 100% lintingan
yang terbentuk itu daki kita, ya. Memang sudah dari sononya dirancang, kalau
digosok jadi lintingan. Saya sempat berpikir, jangan-jangan salah satu komposisi
dari produk ini adalah daki itu sendiri. Abisnya baru aja digosok
langsung murudul. Hahaha apaan tuh ya kalau diterjemahin ke bahasa Indonesia. Rontok lah kira-kira. Dan itu
sempat bikin saya ragu akan produk ini di awal. Masak sih belum apa-apa udah rontok gitu.
Nah. Untuk menguji cara kerja produk ini, saya oleskan aja ke permukaan dompet saya yang licin. Ternyata, nggak semudah itu
lohh produk ini jadi lintingan. Butuh beberapa saat, dan itu pun nggak
se-murudul seperti saat diaplikasiin di kulit. Seolah-olah dia punya sensor, 'wah, ini bukan kulit manusia, nih. Nggak mau rontok ah.' Hahaha.. Dari mana saya tahu kalau produk
ini mengangkat kotoran? Saya perhatikan setelah digosok-gosok di dompet,
warnanya si PG ini udah nggak putih lagi. Tapi jadi abu-abu dan dekil banget.
Dengan cara ini bisa saya simpulkan. Lintingan yang
terbentuk saat produk digosok merupakan agent yang bertugas menjemput kotoran
dan sel kulit mati dari permukaan kulit. Lalu membawa kotoran itu luruh bersama
dirinya saat ‘murudul’. So sweet banget, kan? Dia rela gugur demi membersihkan
kulit kita. Drama Queen datang.
Ini bisa dilihat dari warna lintingan yang nggak putih bersih lagi. Dengan demikian, kulit akan bersih tanpa teriritasi. Sebab kotoran diangkat dengan sangat lembut. Jadi pas banget buat kamu yang kulitnya sensitif. Dengan produk ini, kamu tetap bisa membersihkan sel kulit mati tanpa takut teriritasi.
Ini bisa dilihat dari warna lintingan yang nggak putih bersih lagi. Dengan demikian, kulit akan bersih tanpa teriritasi. Sebab kotoran diangkat dengan sangat lembut. Jadi pas banget buat kamu yang kulitnya sensitif. Dengan produk ini, kamu tetap bisa membersihkan sel kulit mati tanpa takut teriritasi.
Katanya sih, produk ini mengandung ekstrak Greentea dari alam Jeju yang segar dan bebas polusi. Dan AHA-nya berasal dari buah-buahan seperti nipis, lemon, anggur, apel, dll. Kalau sama produk ini sih, boleh kali yah kita berharap jadi
cerah. Secara kan ada AHA-nya. Apa itu AHA? Tanya si mbah ya.
Saya sempat iseng pakai produk ini dengan cara lain. Saya
diamkan beberapa saat sampai kering seperti saat maskeran. Hasilnya? Nggak
enak. Susah dibersihin. Dan hasilnya nggak gitu berasa. Mungkin itu akibat
melawan kodrat. Hehee..
Ternyata cara yang paling benar menggunakan produk ini tuh gini. Produk diolesin rata ke wajah. Diamkan satu menit, habis itu dipijat, trus bilas deh pakai air hangat. Tapi kalau saya sih lebih sering pakai air biasa yang ada di kamar mandi. Saat membilas produk ini, saya lebih suka menggunakan
telapak tangan langsung dibandingkan sikat wajah atau pun handuk. (Apalagi
parutan -__-)
![]() |
Orang Waras Hahaa (No Filter) |
Kalau ikutin petunjuk, pakai dua kali seminggu udah cukup. Tapi berhubung saya memang agak menyimpang, yaahh.. saya pakai kapan aja saya lagi mood. Salah nggak? Ya nggak dong kan peeling gel saya sendiri, terserah saya mau dipakenya kapan. Gkgkgk..
Bagaimana hasilnya di kulit wajah saya? Setelah wajah dibilas, kulit saya terasa sangat, sangat lembut. Komedo minggat! Kalau diperhatikan lebih detail sih mungkin bukan minggat, ya. Cuma penampakan komedo yang terlihat di permukaan itu hilang. Bisa jadi, akarnya masih tinggal di dalam. Tapi lumayanlah nggak ada komedo yang terlihat. Lembabnya juga pas, dan bikin glowing! Wahh.. kalau udah ngerasain manfaatnya, lupa deh sama harga.
Bagaimana hasilnya di kulit wajah saya? Setelah wajah dibilas, kulit saya terasa sangat, sangat lembut. Komedo minggat! Kalau diperhatikan lebih detail sih mungkin bukan minggat, ya. Cuma penampakan komedo yang terlihat di permukaan itu hilang. Bisa jadi, akarnya masih tinggal di dalam. Tapi lumayanlah nggak ada komedo yang terlihat. Lembabnya juga pas, dan bikin glowing! Wahh.. kalau udah ngerasain manfaatnya, lupa deh sama harga.
Coba saya sudah menikah. Pasti setelah peeling pakai ini, saya bakal tempelin tangan suami buat merasakan betapa lembutnya kulit
wajah saya. Hahaha khayalan jomblo tingkat tinggi. Awas menular.
Yah.. begitulah ya teman-teman. Satu produk berkualitas yang
cocok akan mengalahkan sederet produk abal-abal yang gitu-gitu aja. Quality over quantity. Selalu. Hemat usia kita dengan tidak terus-terusan mencoba ini itu yang belum tentu aman. Jadi saya doakan kita semua dimampukan untuk membeli produk perawatan yang
memang kualitasnya baik.
Segini dulu ya curhat review kali ini. Yuk share artikel ini
biar teman-teman kesayangan juga tahu. Kita nggak pernah tahu siapa yang sedang
membutuhkan informasi yang kita bagikan.
Ada yang kurang jelas? Silahkan tulis di kolom komentar.
Atau ada yang punya pengalaman lain? Jangan sungkan. Berkomentarlah, sebelum
komentar itu dikenakan harga Rp. 200,-
Oh iya. Lagi dan lagi, jangan lupa follow Instagram saya di @bellezarichh ya. Awas kalau nggak. Hahaha..
Oh iya. Lagi dan lagi, jangan lupa follow Instagram saya di @bellezarichh ya. Awas kalau nggak. Hahaha..
Kamu juga bisa baca artikel lain tentang produk Bonajour di
bawah ini, ya. Sampai Jumpa!
*artikel sedang dalam proses
Baca Juga:
#6 Bonajour Extreme Moisture Mask*
#5 Bonajour Mango Cream (Untuk Kulit Kering)*
#6 Bonajour Extreme Moisture Mask*
*artikel sedang dalam proses
No comments:
Post a Comment