Hello dear. Pernah ngerasa penasaran nggak sih kalau-kalau kita melakukan kesalahan yang tanpa kita sadari adalah kesalahan? Jangan keburu bilang nggak. Ada baiknya kita bertanya kepada orang-orang yang menyayangi kita untuk menunjukan sesuatu yang mungkin pernah membuat mereka terluka. Baik itu dari sikap, sifat, dan lainnya. Karena kalau mereka beneran sayang
sama kita, mereka nggak mungkin membiarkan kita go on dengan hal-hal negatif itu.
Berikut ini Richy sudah rangkum sikap-sikap yang nggak bagus banget kalau ada dalam diri kita. Baca sampai akhir, yuk:
Bertopeng Untuk Mengesankan Orang Lain
sama kita, mereka nggak mungkin membiarkan kita go on dengan hal-hal negatif itu.
Berikut ini Richy sudah rangkum sikap-sikap yang nggak bagus banget kalau ada dalam diri kita. Baca sampai akhir, yuk:
Bertopeng Untuk Mengesankan Orang Lain
Jika diri yang kita tampilkan selama ini adalah topeng, waspadalah suatu
saat itu akan terlepas dan jatuh. Kalau kamu terlalu fokus sama pandangan orang
lain terhadap kamu, atau terlalu sibuk berusaha jadi seperti orang lain yang
kamu inginkan, pelan-pelan kamu akan lupa siapa diri kamu sebenarnya. Jadi
nggak perlu takut sama penilaian orang. Toh kamu yang paling tahu siapa dan
seperti apa diri kamu sebenarnya. Nggak perlu jadi sempurna kalau cuma buat
bikin orang lain terkesan. Biarlah mereka terkesan dengan caramu berdamai
dengan ketidaksempurnaan.
Membesarkan Ego
Ada nasehat yang bagus banget; ukir namamu di hati, jangan di batu. Kalau
gue pikir-pikir, diukir di hati orang emang lebih aman. Dari pada di batu. Mana
tau suatu saat dipake cebok. Orang-orang
yang merasakan cinta dari kita bakal terus mengenang itu sekali pun kita
sudah tiada. Apa yang kita lakuin buat diri sendiri akan ikut mati bersama
kita. Tapi apa yang kita lakuin buat orang lain dan dunia akan terus terkenang
selamanya.
Jadi guys, mulai sekarang kita harus peka, ya. Jangan cuma
mikirin dan mentingin diri sendiri aja. Kalau lu mau bersih, ya bersihin. Kalau
mau rapih, ya rapihin. Jangan cuma nunggu keajaiban. Jangan cuma mikirin tempat
lu. Jangan cuma mikirin perut lu. Ingat kita nggak bakal bisa mengubur jasad
kita sendiri. Sukses yang beneran itu mustahil tanpa campur tangan orang lain
di dalamnya. Sekurang-kurangnya, pasti ada yang angkat tangan buat ngedoian
kesuksesan kita. Jadi kalau hal-hal kecil aja kita udah egois, hhmm.. sukses
jadi jauh banget kayaknya.
Berada Dekat Dengan
Negativity
Jangan biarin seseorang yang kelakukan or sikapnya buruk ngelakuin itu ke
kamu. Ngasih dan nyebar racun negativity. Mereka nggak bisa narik trigger kalau
bukan kita yang kasih senjatanya. Kalau aja kita sadar bahwa orang-orang di
sekitar kita adalah hasil dari pilihan kita sendiri, mungkin kita bakal
secepatnya bebas dari segala bentuk kemarahan, kegelisahan, dan sikap-sikap
lain yang bikin kita cepat stress dan nggak selayaknya kita terima.
Mengatur Sampai Hal
Terkecil
Terkadang kita harus santai dan biarin hidup ini terjadi begitu aja tanpa
rasa khawatir dan risau yang berlebih. Let it go. Tarik nafas dalam-dalam.
Nggak usah terlalu musingin hal-hal remeh. Nggak usah kebanyakan alarm buat
boker, nyisir, minum, segala macam. Hahaha itu hanya contoh.
Mager
Dunia ini nggak berhutang sama kita. Kita yang berhutang sama dunia ini. Lu
tau nggak maksudnya? Gua juga enggak. Yeah stop mimpi di siang bolong, dan
mulai bikin mimpi kita jadi nyata. Ambil tanggung jawab sepenuhnya atas hidup
kita, ambil kendali. Elu tuh penting dan elu dibutuhin! Pasti bakal telat
banget kalau kita terus-terusan nunggu seseorang bakalan ngelakuin sesuatu,
suatu hari nanti. Suatu hari itu sekarang, dan seseorang itu kamu. Iya, kamu. I
Love You. Gkgkgk sumpah ngakak sendiri. Maap-maap.
Terus-Terusan Nunggu
Sampai Besok
Masalahnya, kita selalu berpikir kita punya waktu. Gimana kalau hari esok
nggak pernah kembali? Kita nggak pernah tahu apa besok masih ada kesempatan
buat ngelakuin apa yang seharusnya kita lakuin sekarang. Ya udah. Mendingan
gunain waktu yang kita punya buat ngelakuin itu semua. Sampai nggak sampai,
kita udah jalan. Mendingan nggak pernah sampai, dari pada seumur hidup cari
alasan kenapa dulu nggak pernah melangkah. Ini berlaku buat semua hal besar maupun
kecil. Dari cita-cita sampai cinta. Dari bikin roket sampai cuci piring.
Nah itu. Gue termasuk yang maleees banget cuci piring dan
beres-beres kostan. Ahh.. besok ajalah. Tapi karena sekarang gue udah published
artikel ini, yah berusaha deh gue jadi teladan meski pun kalian nggak lihat.
Ngebiarin Orang Lain
Nentuin Mimpi Kita
Konon, tantangan terbesar dalam hidup adalah menemukan diri kita yang
sebenarnya. Sedangkan tantangan terbesar setelahnya, bisa nggak kita bahagia
dengan apa yang udah kita temuin. Termasuk, bisakah kita jujur tentang tujuan
dan mimpi-mimpi yang ingin kita gapai. Ada orang yang nggak setuju sama mimpi
kamu? Bagus. Itu artinya kamu berdiri dan berjalan di jalan kamu sendiri.
Kadang kita ngelakuin sesuatu yang orang pikir gila. So What. Itu kan kata
mereka. Ini hidup kita, tentang mimpi-mimpi kita. Bukan tentang apa yang orang
lain pikir pantas untuk kita impikan.
Terlalu Nrimo
Kuatin diri dan sabarin aja dulu. Kalau kita merasa diri kita layak, nggak
harus terburu-buru menyimpulkan bahwa keadaan inilah yang emang pantas buat
kita. Udah mentok segini ya segini aja. Jangan mikir gitu. Harus tetap
semangat. Terkadang kita emang sengaja dibikin jatuh lebih dalam dari yang
pernah kita alamin. Agar kita bisa berdiri lebih tinggi lagi. Memijak lebih
kokoh lagi. Kadang mata kita emang perlu dicuci sama airmata yang banyak,
supaya bisa melihat hidup ini dengan lebih jernih. Supaya bisa melihat
kemungkinan yang tadinya nggak kelihatan. Jangan nyerah. Jangan merasa puas
segini aja. Keep going on.
Gue saat ini masih ngekost. Penghasilan nggak tentu,
sedangkan cita-cita setinggi langit. Makan aja kadang iya kadang enggak. Tapi
bukan berarti keadaan ini adalah deskripsi dari diri dan hidup gue. Gue nggak
mau settle di keadaan ini, dan nggak akan nyerah buat ngejar mimpi gue. Jadi
kalau lo kayak gue atau mungkin lebih parah, kalem aja bro. Selama kita
berusaha, kita pasti tahu kemana arahnya. God knows we worth it. Tapi bukan
berarti jadi tukang ngeluh dan nggak bersyukur, ya. Yang punya otak pasti ngerti
apa yang gue maksud.
Menghindari Perubahan
Kalau kita mau melihat masa lalu, coba lihat keadaan kita sekarang. Kalau
kita mau melihat masa depan, coba lihat keadaan kita saat ini. Kalau saat ini
keadaan kita masih gini-gini aja. Mungkin ada banyak hal semisal kebiasaan
kurang bagus yang kita pertahanin dari dulu. Kalau masih diterusin, ya..
ketebaklah, ya, bakal kayak apa masa depan kita. Kita harus belajar
meninggalkan cara-cara lama untuk mendapat hasil yang baru. Cara-cara lama udah
basi, udah nggak kepake. Begitu juga dengan kebiasaan lama, nggak bakal
mendatangkan keajaiban yang baru.
Kalau dari sekarang kita udah sadar akan hal ini, kita bisa
atur langkah yang lebih jelas buat sampai ke tujuan kita. Posisikan diri kita
sekarang ada dimana, dan tujuan kita ada di sebelah mana. Jembatani jarak itu
dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang semakin membuat kita lebih dekat dengan
tujuan kita setiap harinya. Nggak ada kata terlambat. Lebih baik nahan sakit
karena berubah, dari pada menyesalan karena nggak pernah berubah. Itu jauh
lebih sakit, karena waktu nggak akan kembali.
Masih inget kan orang-orang yang nggak bisa move on dan
terima kalau ini udah era digital? Itu lohh yang ampe lempar-lemparan batu itu.
Menurut gue itu contoh konkrit orang-orang terbelakang yang nggak bisa terima
perubahan. Mereka nyalahin perubahan atas berkurangnya pendapatan. Kenapa
mereka nggak bisa belajar dari mereka yang lain, bahwa perubahan bisa
dimanfaatkan untuk meningkatkan penghasilan. Tanya kenapa.
Menyerah Saat Keadaan
Menjadi Sulit
Nggak ada yang namanya kegagalan, yang ada cuma hasil. Kalau pun sesuatu
berakhir jauh banget dari apa yang kita bayangin, jangan lantas jadi down dan
akhirnya nyerah. Kecewa dikit boleh lah. Namanya juga manusia. Makan soto juga
sembuh. Abis itu pelajarin dimana aja salahnya, trus move on. Jangan diliatin
terus ketidakberhasilan kemarin. Hanya orang yang terus melangkah yang pada
akhirnya akan menang. Bukan soal siapa yang melesat paling cepat. Tapi siapa
yang pada akhirnya selamat sampai tujuan.
Langkah demi langkah itu merupakan
proses yang terdiri dari keputusan plus tindakan. Kombinasi keduanya bakal jadi
bangunan tangga yang mengantarkan kita mengambil mahkota kemenangan. Asik kan
gue. Jangan lupa follow IG gue @bellezarichh. Hehe. Semoga menginspirasi.
XO,
Richy
No comments:
Post a Comment