Sunday, July 31, 2016

My Story: Hampir Gila Karena Nggak Bisa Tidur

Setiap orang dari tua sampai muda, pasti pernah mengalami yang namanya kesulitan tidur. Faktornya juga bermacam-macam. Dari kebanyakan hutang, patah hati, bad feeling, sampai kebanyakan tidur siang. Atau gabungan dari semua hal itu, ya itu mungkin gua. Ada juga yang nggak bisa tidur tanpa alasan yang jelas. Yaa nggak bisa tidur aja gitu.

Semua itu wajar banget kalau hanya kejadian selama satu malam. Tapi, lain ceritanya yang kejadian sama gua. Ini udah berlangsung selama
3 bulan, gua nggak bisa tidur sampai pagi. Setelah subuh, baru mata tuh rasanya mau diajak merem. Gitu... aja terus saban hari.

Setelah konsultasi sama teman-teman gua yang bukan dokter (teman tau segalanya), mereka bilang itu terjadi karena gua kurang capek. Karena selama beberapa bulan ini gua nggak punya kegiatan yang pasti, jadi nggak ada rasa lelah dan dorongan yang kuat untuk tidur tepat pada waktunya. Maklum pengangguran.

Hhmm.. gua setuju sih. Bisa jadi itu. Dan lagi, banyak banget pikiran yang melintas di pikiran gua sesaat sebelum tidur. Itu tuh kayak sesuatu yang dalam waktu normal nggak pernah gua pikirin tapi giliran mau tidur... udah kayak ledakan tau nggak sih rasanya. Apaa aja keingetan. Padahal badan gua udah lelaaaah banget udah minta tidur banget, tapi mata dan pikiran gua nggak bisa diajak kompromi.

Dan itu berlangsung terus menerus. Gua tidur habis subuh, bangun tengah hari, kepala rasanya berat. Sampai hari mulai gelap, rasa kantuk itu ibarat mitos. Kalau malam itu gua yoga atau exercise yang lain yang agak berat, baru deh gua bisa tidur nyenyak kira-kira 2-3 jam. Nanti kalau sampai gua kebangun pipis, alamat nggak bisa tidur lagi setelah itu.

Beberapa malam mata gua sampai berair dan berkabut, mungkin karena lelahnya. Bangun dengan mata super bengkak mah udah jadi makanan sehari-hari. Gua kayak mendzolimi hak tubuh gua untuk beristirahat. Dan gua ngerasa bersalah banget akan hal itu. Baca: Mengatasi Mata Bengkak Dengan Air Beras.

Di buku Brain Rules diceritain, seseorang pernah menggunakan tubuhnya untuk eksperimen. Dengan cara, tidak tidur full selama 9 hari dan melihat apa yang terjadi. Setelah itu, dia mulai mengalami halusinasi dan otaknya tuh kayak nggak berfungsi sebagaimana mestinya. Intinya, dia mulai nggak waras. Mengerikan.

Untungnya gua masih bisa tidur. Cuma jadwalnya aja yang berantakan. Dan jadwal tidur yang nggak benar itu nyaris bikin gua sinting. Belakangan ini gua mendapati diri gua nggak nyambung banget pas lagi ngobrol. Yahh, mulai ngaco. Itu sih jadi bahan ketawa aja kalau lagi kejadian. Meski dalam hati, gua jadi miris dan mulai khawatir sama diri sendiri. Khawatir kalau ‘nggak nyambung’ gua itu bukan karena kurang minum.

Gua nggak mau ngandelin obat untuk bisa tidur tiap malam. Gua cuma pengen jam tidur gua kembali, juga tubuh dan pikiran gua bisa patuh akan hal itu. Tapi gimana..???

Hidup sendirian dengan segudang insecurities itu rasanya.. ups. Jangan mengeluh.
Terus kenapa gua ngeshare hal ini? Ya pengen cerita aja ke kalian. Kalau kalian bisa tidur dengan nyenyak setiap malam, meski pun kadang merasa jam tidur kalian kurang panjang atau apalah, kalian masih jauh lebih beruntung dari gua.

Barangkali ada dari kalian yang pernah ngerasain hal yang sama? Jadi gua tau gua nggak sendirian. Tapi mudah-mudahan sih cukup gua aja yang ngerasain ini, kalian nggak usah. Nggak enak banget soalnya. Atau kalian punya ide gua harus apa untuk mengembalikan jam tidur gua?

Semenjak kejadian ini, gua baru sadar ternyata rasa kantuk itu benar-benar anugerah yang luput gua syukuri selama ini. Di waktu dan tempat yang tepat, rasa kantuk adalah undangan untuk pergi dari segala beban, menuju tempat yang damai.. meski untuk sejenak.


Thanks udah nyimak cerita ini. Tidur yang nyenyak, ya. See you! XO

No comments:

Post a Comment