Sunday, July 31, 2016

Nonton 30 (Single On Sale) The Movie

Hello. Mulai saat ini aku punya label baru di blog aku, yang isinya cerita tentang film yang pernah aku tonton. Dan pastinya nggak ketinggalan, kesan pesan yang aku dapat setelah nonton film itu. Untuk edisi perdana kali ini, aku akan bahas satu film Thailand yang mungkin udah lama banget yaa dari tahun 2011. Judulnya 30 (Single On Sale). Cekidots.

Film ini bercerita tentang
seorang wanita cantik berusia 30an bernama Ing. Dia berprofesi sebagai fotografer lepas. Ing kemudian bermasalah dengan hubungan percintaannya. Masalah itu bermula saat Ing menjemput pacarnya, Kong, di bandara. Setelah 7 tahun tidak bertemu, Ing sangat senang karena Kong mengatakan akan menikah. Kong memberikan kartu undangan dan Ing pun semakin senang, mengira itu adalah desain undangan pernikahan mereka. Sampai akhirnya dia mendapati bahwa undangan itu ditujukan untuk dirinya. Kong akan menikah dengan orang lain!

Fun Part
Setelah hancur berkeping-keping, Ing secara kebetulan bertemu dengan si ganteng Jeud. Kelihatannya sih lebih muda dari Ing. Jeud tidak lain adalah penjual daging panggang sekaligus peramal. Tukang sate kali ya kalau di kita. Jeud oh Jeud, sumpah suka banget sama Jeud.

Sementara Untuk mengobati patah hatinya, 2 sahabat Ing berinisiatif menjodohkan dia dengan banyak pria. Segala macam pria ada deh. Sampai di akhir suatu kencan , ada teman Ing yang menghampiri dan bertanya, kenapa Ing tidak datang ke pesta pernikahan Kong. Ish itu orang oon apa oon banget, ya? Ngapain dikasih tau segala coba? Kecuali dia emang nggak tau kalau Ing sama Kong itu pacaran lama. Ish gemes banget sama itu orang. Yah, namanya juga film.

The Most Emotional
Bagian yang paling bikin sakit buat aku adalah, waktu Ing ada di salah satu kamar toilet umum dan menghubungi Kong di hari pernikahannya. Kata-kata Ing rasanya nusuk banget. Dia luapkan semua kesedihan dan kemarahannya. Sayangnya, ternyata itu bukan nomor Kong lagi. Koplak sih. Tapi agak berat mau ketawa karena ngerasain banget apa yang si Ing rasain. Hahaha. Di akhir cerita, baru deh ketahuan kalau orang baru yang pakai nomor Kong adalah Jeud. Hmmm.. pantesan so sweet pesannya.

Masalah Lain
Atas saran Jeud, Ing harus punya pacar pura-pura, supaya bisa dapat pasangan yang sesungguhnya. Jeud pun menawarkan diri untuk menjadi pacar pura-pura Ing, dan Ing setuju. Jeud tuh baik banget. Ingnya aja yang nggak peka. Nggak bisa liat meski pun pacar pura-pura, tapi Jeud itu tulus dan suka beneran sama Ing. Haha judgemental banget sama Ing.

Ing malah suka sama orang lain yaitu Mr. Tan, seorang fotografer terkenal. Ing ngefans banget sama dia. Kalau dibandingin sama Jeud, yaa.. Jeud lebih cakep lah. Lebih fresh lebih cute lebih kece. Itu menurut aku sih. Cuma yaa.. perbedaan yang paling mencolok adalah status mereka baik itu finansial, latar belakang, profesi dan bla bla bla. Kalau aja Jeud tau Cita-Citata, pasti dia bakal pakai hashtag #akumahapaatuh. Dan rasa suka Ing ke Mr. Tan itu berbalas. Mr. Tan juga suka sama Ing.

Long story short, Ing akan pergi ke Kutub Utara bersama Mr. Tan. Nggak nyimak mereka mau ngapain. Ada kerjaan atau kegiatan apa gitu. Sebelumnya, Ing minta ditemani Jeud untuk mencari pena yang masih bisa digunakan saat di Kutub Utara sana. Dan.. nggak dapat sih.

Di hari keberangkatan Ing, Jeud bermaksud memberikan hadiah sebelum kepergian Ing. Tapi telat. Mereka sudah berangkat. Akhirnya Jeud pun nekat ngejar mereka pakai sepeda, bahkan masuk jalan tol! Ya ampun Jeud..

Jeud akhirnya diamankan polisi. Tapi dia berhasil menitipkan hadiahnya ke pakpol. Saat menerima hadiah itu di bandara, Ing jadi berkaca-kaca. Isinya adalah pensil dengan pesan: ‘Aku sudah mencobanya di freezer dan berfungsi.’

Ending
Seperti yang bisa kita tebak, Ing nggak jadi pergi sama Mr. Tan. Dia langsung mencari Jeud. Sayangnya Jeud udah pindah. Dan mereka ketemu di pantai waktu Ing liburan untuk ulang tahunnya yang ke 33. Nggak ada pernikahan sih. Cuma pengakuan perasaan, flashback, abis gitu tamat.

Kesan Pesan
Ceritanya ringan sih. Bikin nangis darah juga enggak. Kalau lucu, enggak lucu-lucu amat juga. Over all biasa aja menurut aku, nggak terlalu berkesan. Cuma pesan yang aku dapat dari film ini, hhmm... kita emang sering mengabaikan orang yang benar-benar peduli dan baik sama kita. Mudah-mudahan bisa lebih peka, ya, kalau nanti ada “Jeud” yang masuk ke kehidupan kita.
Kalau kata Ing..
“Aku terlalu sibuk mencari pena, sampai lupa bahwa pensil sama baiknya.”

Selamat nonton! XO






No comments:

Post a Comment