Curhat Review Clariderm: Habis Panas Terbitlah Kinclong

Dari mana kita tau sel kulit mati menumpuk di wajah kita? Salah satunya dari warna kulit wajah yang tidak rata. Kalau ada bagian yang lebih gelap dari yang lain, bisa dipastikan itu adalah
kalkulasi sel kulit mati yang bertumpuk-tumpuk. Sebab kulit wajah yang bebas sel kulit mati akan cerah merona. Jadi, nggak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukan eksfoliasi. Karena kulit wajah kusam dan nggak rata itu sangat, sangat menyebalkan. Setuju atau setuju banget?

Awal Mula

Saya lagi antar teman beli eyeliner. Tiba-tiba ada ibu-ibu nanyain alkohol. Terus dikeluarin lah si Clariderm ini ama mbak-mbak yang layanin. Saya baca di bungkusannya ada tulisan ‘astringent’. Kebetulan saya habis baca artikel tentang manfaat astringen beberapa hari sebelumnya. Jadi ya udah saya beli aja. Saya bilang, ‘saya mau beli yang dibeli ibu-ibu tadi.’

Jadi bukan saya cari tau produknya baru beli, tapi saya beli dulu baru saya cari tau. Sama kejadiannya kayak Bonajour. Bedanya ini dibeli bukan buat jualan. Hahaha..

Astringen

Astringen sebetulnya banyak macamnya. Mulai dari yang mild sampai yang keras banget ke kulit. Contohnya mulai dari air mawar, cuka apel dll. Nah Clariderm ini termasuk yang keras. Untuk penggunaan harian, saya pakai cuka apel. Tapi untuk sensasi yang lebih ekstrim, saya pakai Clariderm. Kalau kulit kamu sensitif, jangan coba-coba pakai Clariderm.

Panas

Waktu pertama kalinya menggunakan produk ini, ada sensasi terbakar yang sangat sangat dahsyat di kulit wajah saya. Bukan lagi mau nangis. Nggak kebayang, deh. Tapi karena saya kadang suka addict sama rasa sakit macam gini, ya saya santai saja. Saya nikmati setiap detik rasa panas yang nyiksa itu. Semakin tebal sel kulit mati, semakin dahsyat rasa sakitnya. Nikmat! Hahaha..

Super Kering

Besoknya kulit saya langsung ngelotok, super kering, dan terlihat keriput kayak nenek-nenek. Sumpah jelek banget. Kalau saya massage pakai minyak zaitun, sel kulit mati itu langsung rontok kayak daki. Kondisi ini berlangsung lebih dari satu minggu. Nggak bisa pakai makeup sama sekali. Jadi pasnya dilakuin lagi liburan yang nggak butuh-butuh amat dandan.

Pas pertama kali pakai, saya melakukan kesalahan. Saat kulit saya sedang menderita, saya tambah dan tambah lagi Clariderm setiap malam. Ternyata ada yang bilang itu salah. Harusnya kalau udah ada reaksi seperti itu, dibiarkan aja dulu sampai sembuh dan nggak sakit lagi. Jangan terus-terusan dihajar karena sembuhnya akan lama. Dan nggak usah pakai cream apa-apa karena percuma nggak bakal terserap dengan baik. Setelah keadaan membaik, baru bisa kita bisa mulai gunakan lagi.

Hasilnya?

Setelah semua penderitaan itu selesai, kulit saya jadi lebih cerah dan glowing. Rizette juga jadi lebih nempel. Dan saya bisa pakai Clariderm lagi 2-3 bulan kemudian kalau kulit wajah saya terasa mulai tebal. Untuk pemakaian selanjutnya nggak akan sesakit yang pertama. Tapi kok kayaknya muka saya nggak seglowing ibu-ibu yang jadi inspirasi saya itu, ya. Hmmm.. si ibu kayaknya punya senjata lain.

Cara kerja astringent itu kan emang gitu ya kalau nggak salah. Merapatkan kulit kita sampai akhirnya pecah dan timbul lapisan baru. CMIIW.

Jangka Panjang? No!

Untuk yang jatuh cinta sama produk ini seperti saya, sebaiknya harus digarisbawahi bahwa produk ini bukan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena itu bisa bikin rusak kulit. Misalnya terjadi penipisan dan membuat kulit kita terlalu sensitif. Oh iya. Nggak cocok juga untuk remaja ya, beb. Kalau masih remaja pakai Rizette aja gkgkgk promo.

Penutup

Segitu aja cerita tentang pengalaman saya dengan Clariderm. Saya nggak akan lupain rasa sakit yang dahsyat itu. Alhamdulillah nggak pernah keulang lagi. Kalau sekarang saya pakai, paling rasanya cuma clekit-clekit gitu. Nggak sampai mau loncat dari tempat tidur. Eh? Udah dulu, ya. Semoga bermanfaat. 

Jangan lupa follow IG saya di @bellezarichh. Sampai jumpa!

Lihat postingan ini di Instagram

Jemput adek bang @real_jinhyuk . 📷 @tamochiii

Sebuah kiriman dibagikan oleh Riri Ch. (@bellezarichh) pada 6 Mar 2019 jam 7:57 PST

XO,

RICHY